"Jadi, sederhananya begini, saat Anda disuntik vaksin Covid-19, Anda bukan hanya terlindungi dari original virus, tapi varian Delta, Omicron, maupun turunan varian lainnya," jelas dr Pras.
Hal senada juga disampaikan oleh Ahli Mikrobiologi Universitas Indonesia Prof Amin Soebandrio bahwa secara ilmu dasar, kekebalan itu bersifat spesifik.
Artinya, ketika vaksin sudah masuk ke dalam tubuh, lalu membentuk kekebalan, hasil yang terbentuk sesuai dengan antigen yang ada di dalam vaksin.
"Misalnya gini, di dalam vaksin itu ada antigen yang berfungsi melawan virus berbaju ungu. Kekebalan hanya mampu membaca musuh berbaju ungu. Tapi, virus bermutasi lalu muncullah musuh berbaju belang, kekebalan tidak akan melawan musuh berbaju belang karena tidak dilatih sebelumnya melawan musuh berbaju belang," papar Prof Amin.
Dengan kata lain, ketika virus Covid-19 terus bermutasi, di 2023 mungkin saja telah tercipta musuk dengan karakter yang berbeda dengan yang ada di 2022 ini. Artinya, vaksin perlu diperbaharui sehingga perlindungan tetap maksimal.