“Kami sangat prihatin,” kata Jan Hoffmann, kepala logistik perdagangan UNCTAD dalam sebuah briefing.
“Kami mencatat penundaan yang lebih tinggi, biaya yang lebih tinggi, emisi gas rumah kaca yang lebih tinggi," lanjutnya.
Emisi meningkat karena kapal-kapal memilih rute yang lebih panjang dan juga melaju lebih cepat.
Pada saat normal, Terusan Suez menangani 12-15% perdagangan global dan 25-30% lalu lintas peti kemas. (WHY)