sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Akuarium Silinder Terbesar di Dunia Pecah, 1.500 Ikan Mati Bergelimpangan

News editor Wiwie Heryani
17/12/2022 18:30 WIB
Sebuah akuarium silinder terbesar di dunia hancur berkeping-keping, sehingga menyebabkan 1.500 ikan mati.
Akuarium Silinder Terbesar di Dunia Pecah, 1.500 Ikan Mati Bergelimpangan. (Foto: FABRIZIO BENSCH/REUTERS).
Akuarium Silinder Terbesar di Dunia Pecah, 1.500 Ikan Mati Bergelimpangan. (Foto: FABRIZIO BENSCH/REUTERS).

IDXChannel - Sebuah akuarium terbesar setinggi 25 meter di dalam salah satu hotel di Berlin, Jerman pecah pada hari Jumat, (17/12/2022) waktu setempat. Akibatnya, ratusan ikan tropis yang ada di dalamnya dipastikan mati. 

Objek wisata AquaDom yang ada di pusat kota Jerman itu hancur berkeping-keping. Polisi mengatakan, bagian bangunan yang juga berisi hotel, kafe, dan toko cokelat, rusak karena 1 juta liter (264.000 galon) air dituangkan dari akuarium sesaat sebelum pukul 06.00 waktu setempat.

Dinas pemadam kebakaran Berlin mengatakan, dua orang luka ringan akibat insiden ini. Sementara itu, dari pernyataannya, perusahaan yang memiliki AquaDom, Union Investment Real Estate menuturkan, alasan insiden itu masih belum diketahui secara jelas. 

Wali Kota Franziska Giffey menjelaskan, insiden itu bak tsunami. Beruntungnya, insiden tersebut terjadi pada dini hari, sehingga tak menimbulkan korban jiwa.

“Terlepas dari semua kehancuran, kami masih sangat beruntung,” ungkapnya, dikutip dari laman King5, Sabtu, (17/12/2022).

AquaDom setinggi 25 meter (82 kaki) digambarkan sebagai tangki silinder terbesar di dunia dan menampung lebih dari 1.000 ikan tropis sebelum kejadian. 

Di antara 80 jenis ikan yang ditampungnya adalah blue tang dan clownfish, dua spesies berwarna-warni yang dikenal dari film animasi populer “Finding Nemo”.

“Sayangnya, tidak satu pun dari 1.500 ikan itu yang bisa diselamatkan,” kata Giffey.

Namun, upaya penyelamatan terhadap 400 hingga 500 ikan kecil tambahan yang ditempatkan di akuarium di bawah lobi hotel sempat dilakukan pada Jumat sore.

"Sekarang yang terpenting mengevakuasi mereka dengan cepat," kata Almut Neumann, seorang pejabat kota yang bertanggung jawab atas masalah lingkungan untuk distrik Mitte Berlin, kepada kantor berita Jerman dpa.

Berbagai organisasi, termasuk Kebun Binatang Berlin, menawarkan untuk mengambil ikan yang masih hidup.

Operator akuarium Sea Life mengaku, sedih dengan kejadian tersebut dan berusaha mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kejadian tersebut dari pemilik AquaDom.

Ada spekulasi suhu beku yang turun hingga minus 10 derajat Celcius (14 derajat Fahrenheit) dalam semalam menyebabkan retakan pada tangki kaca akrilik, yang kemudian meledak karena berat air. 

Polisi memastikan, insiden itu bukan diakibatkan oleh suatu serangan. Polisi juga menyebut, sekitar 300 tamu dan karyawan harus dievakuasi dari hotel di sekitar akuarium.

Sandra Weeser, seorang anggota parlemen Jerman yang menginap di hotel tersebut mengatakan, dia terbangun karena insiden ledakan besar tersebut dan sempat mengira bahwa itu adalah gempa bumi.

“Ada pecahan (kaca) di mana-mana. Perabotan, semuanya telah dibanjiri air. Ini terlihat seperti zona perang,” katanya. 

Polisi menambahkan, toko cokelat Lindt dan beberapa restoran di kompleks gedung yang sama, serta garasi parkir bawah tanah di sebelah hotel, mengalami kerusakan akibat insiden tersebut. 

Seorang juru bicara dinas pemadam kebakaran menuturkan, para ahli keamanan gedung sedang menilai sejauh mana hotel mengalami kerusakan struktural.

Beberapa jam setelah kejadian, truk mulai membersihkan puing-puing yang tumpah ke jalan di depan hotel. Bungkus cokelat Lindt berwarna cerah berserakan di depan gedung tempat toko cokelat itu rusak. Sekelompok kecil turis dan penonton mengambil foto dari belakang garis polisi di seberang jalan.

Akuarium yang terakhir dimodernisasi pada 2020 ini merupakan magnet wisata utama di Berlin. Perjalanan lift 10 menit melalui tangki tropis adalah salah satu daya tarik utama.

Namun, kelompok hak-hak hewan PETA sempat menuliskan cuitan mereka terkait akuarium raksasa itu melalui Twitter, pada Kamis, (15/12/2022). Mereka menilai akuarium tersebut justru menjadi penjara bagi ratusan ikan tersebut.

“Tragedi buatan manusia ini menunjukkan bahwa akuarium bukanlah tempat yang aman bagi ikan dan kehidupan laut lainnya,” tulis mereka.

Iva Yudinski, turis asal Israel yang pernah menginap di hotel tersebut mengaku, kaget dengan kejadian tersebut

“Baru kemarin kami menontonnya dan kami sangat kagum (oleh) keindahannya. Tiba-tiba semuanya hilang. Semuanya berantakan, benar-benar berantakan,” pungkasnya. 

(FAY)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement