Respons Trubus ini seolah menjawab keluhan yang sebelumnya telah disampaikan Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, yang juga meminta agar Pelindo II dapat serius dalam menangani pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu.
"Ini sudah darurat. Masyarakat terus bertanya, kapan bisa pulang ke Enggano? Kapan anak-anak bisa kembali sekolah di Kota Bengkulu? Kalau Pelindo tidak bisa memastikan kapan alur bisa dilewati kapal, lalu apa yang sudah dikerjakan selama ini," ujar Helmi, dalam kesempatan terpisah.
Menurut Helmi, kapal-kapal pengangkut BBM milik Pertamina serta kapal penumpang dan logistik yang melayani Enggano sangat membutuhkan akses pelayaran yang aman dan lancar.
"Ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Kita ingin semuanya aman dan arus pelayaran berjalan lancar," ujar Helmi.
Melalui Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Donni Swabuana, pihak Pemerintah Provinsi Bengkulu juga menyebut bahwa pendangkalan yang terjadi turut berdampak pada proses distribusi BBM Pertamina, yang sebelumnya bisa dilakukan melalui jalur laut, namun kini terpaksa harus beralih ke jalur darat.