Sementara itu, untuk Program Water Supply System (WSS) Saliki, PHSS mengembangkannya sejak 2018 dan berhasil memberikan solusi bagi kebutuhan air bersih masyarakat Desa Saliki.
“Program ini mengusung pendekatan berbasis komunitas dengan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam pengelolaannya,” katanya.
Keunggulan program WSS Saliki ini terletak pada inovasi biofilter arang aktif dari limbah kelapa sebagai sistem penjernih alami yang ramah lingkungan. Hingga saat ini, WSS Saliki telah melayani 326 rumah tangga di desa tersebut dan terus direplikasi ke daerah lain, seperti Samberah, Nilam, dan Salo Cella di Kabupaten Kutai Kartanegara.