“Kita melakukan secara serentak di lima provinsi yang juga sebenarnya daerah berpotensi merupakan daerah dilalui oleh megathrust mulai dari Barat Sumatera, Selatan Jawa, Selatan Nusa Tenggara,” kata dia.
Lebih lanjut, Aam menyampaikan, tsunami tidak hanya dibangkitkan oleh gempa dengan kekuatan besar atau di atas Magnitudo 8. “Kalau kita lihat historis yang kita punya ada Banyuwangi 1994, ada Pangandaran 2006, ada Mentawai 2010, itu malah dibangkitkan oleh gempa-gempa M 7,5 di bawah M 8,” katanya.
Sebab, kata dia, gempa di setiap daerah memiliki karakteristiknya berbeda-beda. Bahkan, ada beberapa daerah yang dilanda tsunami, namun masyarakatnya tidak merasakan gempa atau getaran.
"Secara sensitifnya kita menyebut itu tsunami earthquake, ada tsunami tetapi guncangan gempa ini tidak dirasakan. Beda dengan Aceh, Aceh kita sangat besar gempanya kemudian air surutnya sangat signifikan ada sampai 600 meter, ada yang 1 Km, kemudian masyarakat turun mengambil ikan, kemudian tsunaminya datang,” ujar Aam.