Selain karena menguatnya angin Monsun Asia dan Bibit Siklon Tropis 97S, kondisi ini juga dipengaruhi oleh dinamika atmosfer yang aktif, yakni fenomena La Nina lemah yang diperkirakan masih berlangsung hingga Maret 2025, serta gelombang atmosfer seperti Rossby ekuatorial, Gelombang Kelvin, dan Gelombang Low meningkatkan potensi awan konvektif yang signifikan.
“Tingginya potensi hujan di beberapa wilayah tersebut dapat meningkatkan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi cuaca terkini dari BMKG,” tulisnya.
Berikut prospek cuaca sepekan ke depan periode 10-16 Januari 2025:
BMKG memprediksi cuaca selama periode 10-12 Januari 2025 di Indonesia umumnya berawan. Sementara itu, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:
Hujan Sedang-Lebat:
Aceh, Riau, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.