Para sumber mengatakan seorang eksekutif perusahaan baru-baru ini ditangkap. Dia dituduh sebagai provokator setelah membuat postingan tentang krisis di Jalur Gaza.
Aparat juga menangkap seorang tokoh media setelah mengunggah postingan anti-Israel di media sosial. Dalam postingannya, dia menyebut Israel tidak boleh dimaafkan.
Jane Kinninmont, pakar Timur Tengah di European Leadership Network, mengatakan kebijakan keras ini mungkin mengindikasikan Arab Saudi memang berniat untuk menormalisai hubungan dengan Israel. Pihak penguasa ingin meminimalisasi gelombang protes jika kesepakatan ini benar-benar terwujud. (WHY)