IDXChannel - Menteri Perhubungan Sean Duffy memperingatkan akan ada pengurangan 10 persen kapasitas perjalanan udara di 40 bandara utama AS mulai Jumat pagi, jika penutupan pemerintah (shutdown) berlanjut.
Dilansir dari laman BBC Kamis (6/11/2025), keputusan ini diambil karena para pengendali lalu lintas udara merasa kelelahan akibat penutupan pemerintahan, kata kepala Badan Penerbangan Federal (FAA) dalam sebuah pengarahan pada hari Rabu.
"Ini tidak biasa. Para pengendali kami belum dibayar selama sebulan," kata kepala FAA Bryan Bedford seperti dilansir dari laman BBC.
Selama penutupan (yang kini terpanjang dalam sejarah AS) para pengendali lalu lintas udara harus terus bekerja tanpa bayaran, sehingga mendorong beberapa orang untuk cuti sakit atau mengambil pekerjaan sampingan.
Dia menyebut, pembatalan ini dapat memengaruhi antara 3.500 dan 4.000 penerbangan per hari. "Kami melihat tekanan meningkat jika kami membiarkannya begitu saja," kata Bedford.
Pejabat setempat pun mengatakan perjalanan udara masih aman. Namun, keputusan untuk membatalkan penerbangan bertujuan untuk menjaga keselamatan dan efisiensi. "Jika penutupan berlanjut dan menambah tekanan pada sistem, tindakan pembatasan tambahan mungkin diperlukan," kata Bedford.
etelah dana pemerintah habis pada 1 Oktober, sebagian besar pegawai federal dirumahkan dan diberi tahu bahwa mereka akan dibayar setelah pemerintah dibuka kembali. Namun, mereka yang dianggap penting, seperti petugas kontrol lalu lintas, harus tetap melakukan pekerjaan mereka tanpa bayaran.
Setelah penutupan dimulai, bandara mulai merasakan dampaknya. Beberapa maskapai pun terpaksa membatalkan penerbangan selama berjam-jam setelah petugas lalu lintas udara beralasan sakit, sementara yang lain mengandalkan petugas dari bandara lain.
Duffy memperingatkan awal pekan ini bahwa pembatalan penerbangan mungkin akan terjadi, karena separuh dari 30 bandara utama di negara itu mengalami kekurangan staf.
Dia mengklaim bahwa ada risiko yang muncul ketika petugas lalu lintas udara mengambil pekerjaan tambahan selama penutupan. Pihaknya pun mengancam akan memecat petugas yang tidak masuk kerja.
"Mereka harus membuat keputusan, apakah saya pergi bekerja dan tidak mendapatkan gaji dan tidak menyediakan makanan? Atau apakah saya harus menjadi sopir Uber atau DoorDash atau menjadi pelayan?" kata Duffy di ABC pada hari Minggu.
Nantinya, nama-nama bandara yang terdampak shutdown beserta semua lokasi dengan lalu lintas padat akan dirilis pada hari Kamis.
(kunthi fahmar sandy)