Kyiv dan Washington awalnya berencana untuk menandatangani kesepakatan untuk mengekstraksi mineral strategis Ukraina beberapa minggu lalu, tetapi perselisihan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Februari lalu menghambat negosiasi.
Trump menginginkan kesepakatan tersebut – yang dirancang untuk memberikan pembayaran royalti AS atas keuntungan dari penambangan sumber daya dan mineral langka Ukraina – sebagai kompensasi atas bantuan yang diberikan kepada Ukraina oleh pendahulunya, Joe Biden.
Svyrydenko tidak mempublikasikan rincian memorandum tersebut, tetapi mengatakan pekerjaan terus berlanjut untuk menyelesaikan negosiasi.
"Kami berharap bahwa Dana tersebut akan menjadi alat yang efektif untuk menarik investasi dalam rekonstruksi negara kita, modernisasi infrastruktur, dukungan untuk bisnis, dan penciptaan peluang ekonomi baru," katanya.
"Ada banyak yang harus dilakukan, tetapi kecepatan saat ini dan kemajuan yang signifikan memberikan alasan untuk berharap bahwa dokumen tersebut akan sangat bermanfaat bagi kedua negara," ujarnya. (Wahyu Dwi Anggoro)