IDXChannel - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah meneken Letter of Intent (LoI) dengan UNESCO-IHE Institute for Water Education Netherlands.
Hal ini dilakukan di sela-sela acara World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Bali.
"Pengelolaan air ini, khususnya terkait dengan permasalahan-permasalahan yang dihadapi, seperti banjir, rob, dan kekeringan," kata Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana, Kamis (23/5/2024).
Nana menambahkan, kerja sama tersebut sangat diperlukan karena hingga kini Jateng masih mengalami masalah pengelolaan air, seperti banjir, kekeringan saat musim kemarau, hingga rob di pesisir Pantura.
Pria yang pernah menjabat Kapolda Metro Jaya ini melanjutkan, pada musim kemarau 2023, kata dia, ada 32 kabupaten/kota dilaporkan mengalami kekeringan.
"Sehingga Pemprov Jateng menyalurkan setidaknya 33.060.300 liter air bersih ke daerah tersebut," katanya.
Nana mengatakan, UNESCO-IHE Institute for Water Education dipilih sebagai mitra kerja sama karena merupakan salah satu lembaga pendidikan sektor air internasional di bawah UNESCO dan Pemerintah Belanda.
"Sebenarnya Pemprov Jateng sudah pernah menjalin kerja sama pada 2016-2021. Pada kesempatan WWF ke-10 ini, kebetulan Mr Eddy Moors selaku Rektor UNESCO-IHE Institute For Water Education Netherlands juga hadir sini sehingga kami manfaatkan untuk menjalin kerja sama kembali," katanya.
"Alhamdulillah hari ini bisa melakukan penandatanganan Letter of Intent," lanjutnya.
Pada kerja sama itu, lanjut dia, fokus yang akan digarap adalah mengenai peningkatan kapasitas SDM yang mencakup pengembangan sistem polder dan perlindungan pesisir, pengelolaan sanitasi dan air minum aman.
"Kemudian engelolaan limbah cair dan padat, adaptasi dan ketahanan perkotaan di kawasan pesisir Pantura Jateng, dan pengelolaan sumber daya air. Dengan adanya kerja sama ini, kami harapkan kapasitas SDM di Pemprov Jateng terus meningkat," katanya.
(NIY)