Tak hanya berdampak di wilayah utama operasi, penyemaian awan juga memberikan efek positif di kawasan sekitar perbatasan Provinsi Riau. Dari data citra radar cuaca BMKG, hujan dengan intensitas sedang terpantau terjadi di Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
Efektivitas program ini diperkuat oleh data terbaru BMKG yang mencatat tidak ada lagi hotspot dengan tingkat kepercayaan menengah maupun tinggi yang terpantau di wilayah Provinsi Riau per Jumat pagi, 25 Juli 2025. Capaian ini menjadi indikasi kuat bahwa modifikasi cuaca berhasil menekan potensi karhutla secara signifikan.
Sementara itu, Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyatakan bahwa keberhasilan OMC di Riau menunjukkan pentingnya sinergi lintas sektor dan pendekatan berbasis sains dalam mitigasi bencana.
Keberhasilan ini adalah hasil dari kerja kolaboratif antara BMKG, BNPB, TNI AU, Kementerian Politik dan Keamanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, Kepolisian Republik Indonesia, dan pemerintah daerah.
“Ini membuktikan bahwa pendekatan berbasis data dan teknologi dapat secara signifikan menekan risiko karhutla. Kami terus memantau dinamika atmosfer secara real-time untuk memastikan penyemaian awan dilakukan di lokasi dan waktu yang paling optimal, agar menghasilkan hujan yang maksimal dan tepat sasaran,” ujarnya.