IDXChannel - Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) Amerika Serikat (AS) akan memangkas 40 persen pegawainya guna menghemat anggaran.
Dilansir dari AP pada Kamis (21/8/2025), pemutusan hubungan kerja (PHK) massal tersebut diperkirakan menghemat anggaran USD700 juta atau sekitar Rp11,4 triliun per tahun.
“Selama 20 tahun terakhir, ODNI telah menjadi sangat besar dan tidak efisien," kata Direktur Intelijen Nasional AS Tulsi Gabbard dalam sebuah pernyataan.
"Komunitas intelijen penuh dengan penyalahgunaan kekuasaan, kebocoran intelijen rahasia yang tidak sah, dan penggunaan intelijen secara politis sebagai senjata," katanya.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah melakukan PHK masal di berbagai lembaga, termasuk badan keamanan dan penegak hukum.