"Selain imbas dari kemarau panjang El Nino, faktor transportasi juga tidak mudah karena adanya perang di Palestina dan Ukraina," kata dia.
Tentu bukan hanya beras, harga gandum juga melonjak. Saat dia ke Ukraina, negara tersebut dikemukakan masih memiliki stok sekitar 77 juta ton yang tidak bisa disalurkan karena perang.
Akan tetapi untuk di Indonesia saat ini disampaikan tidak ada masalah karena tergantikan melalui bantuan beras subsidi.
"Ini patut disyukuri loh. Coba dibaca-baca di semua negara sekarang alami kesulitan. Ini yang menyebabkan harga beras mahal," katanya.
(NIY)