sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Berkat Bantuan BRI, Suradi Mampu Perdayakan Petani Kopi di Daerah-Daerah

News editor Ibnu Hariyanto
10/03/2025 19:47 WIB
Suradi, pemilik Dunia Kopi Pasar Santa, sukses memberdayakan ribuan petani kopi lokal untuk mengembangkan bisnisnya dengan kualitas terbaik.
Dunia Kopi Pasar Santa sukses memberdayakan ribuan petani kopi untuk mengembangkan bisnisnya dengan kualitas terbaik. (foto: MNC Media)
Dunia Kopi Pasar Santa sukses memberdayakan ribuan petani kopi untuk mengembangkan bisnisnya dengan kualitas terbaik. (foto: MNC Media)

IDXChannel- Pemilik UMKM binaan BRI Dunia Kopi Pasar Santa, Suradi menceritakan perjuangannya mengumpulkan kopi-kopi dari berbagai daerah agar bisnisnya semakin berkembang. Dia berjuang sendiri hingga akhirnya kini memberdayakan ribuan petani kopi di daerah.

Suradi merintis usaha kopinya sejak 2020 dengan penuh perjuangan. Berawal dari kecintaan dengan kopi dia mulai berfikir untuk berbisnis.

Awalnya merintis perjuangan tidak mudah. Dia pelan-pelan mengumpulkan kopi lewat perantara temannya.

"Jadi justru saya jalan sendiri, nggak mungkin langsung. Saya kumpulan kopi pelan-pelan. Pertama dari Lampung, teman saya kamu ada kopi nggak? awalnya datang sama sampah dan daunnya," kata Suradi saat ditemui di Dunia Kopi Pasar Santa beberapa waktu lalu.

Dengan penuh kesabaran, dia pelan-pelan mulai mendapatkan suplai kopi yang baik. Sebab, dia rutin memberikan edukasi kepada petani-petani yang kopinya dibelinya.

"Perlahan diperbaiki, yang di Jawa tengah, Jawa Barat juga begitu kita pelan-pelan diedukasi. Karena petani ini nggak tahu mana yang grade 2, grade 1 hingga grade premium yang mana," ujarnya.

Lambat laun usaha Dunia Kopi milik Suradi makin dikenal di kalangan petani kopi di berbagai daerah. Petani-petani itu sesekali berkunjung ke Pasar Santa.

"Teman dari daerah ini beberapa minggu sekali datang ke sini. Kita ada edukasi, kopi ini kita kumpulin. Mereka di sini kita kasih showcase," ucapnya.

Bisnisnya pun semakin besar berkat bantuan pinjaman kredit usaha rakyat (KUR) BRI sebagai tambahan modal dengan bunga ringan. Dia kini tergabung dalam program UMKM BRI Klusterku Hidupku.

Suradi pun terus mengumpulkan kopi-kopi dari berbagai daerah. Dia mengaku per hari membutuhkan 1 ton kopi sebagai modal mengembangkan bisnisnya tersebut.

Untuk mendapatkan suplai 1 ton per hari, Suradi memulai menaruh kepercayaan kepada para petani. Dia bahkan berjanji kepada para petani akan membelinya kopi miliknya dengan harga tinggi asalkan kualitas terjaga.  sehari 1 ton bisa lebih.

"Jadi kita mulai membina petani. Kalau sudah sama kita kalau ada yang orang lain beli nggak mungkin dikasih. Dari awal kita memang  jualan atau berdagang bukan cari untung besar tapi kepercayaan satu sama lain," katanya. 

"Kalau petani punya kebun dan urus dengan baik saya kasih kepastian saya beli kopinya, karena yang sulit kepastian karena bagi saya apa yang kita omongkan adalah tanggung jawab," ucapnya.

Kini Suradi punya petani-petani kepercayaan di seluruh daerah untuk mendapatkan suplai kopi terbaik. Bahkan jumlahnya hingga ratusan hanya di satu daerah.

"Pembinaan petani di daerah banyak. Misal satu orang pengepul dia satu kabupaten itu ada ribuan orang (petani). Satu gunung (perkebunan kopi) panen itu satu hektare itu balik 200 kg. Kalau saya butuh 1 ton per hari saya butuh 5 gunung, gitu kasarnya. Misal yang di Jawa Barat itu ada di Garut satu orang pengepul. Satu daerah itu petani setor itu bisa ratusan ke dia. Dia yang olah nanti dikasih ke saya," ucapnya.

Bahkan kini Suradi tak hanya mendapat suplai Kopi dari dalam negeri saja. Beberapa kopi dari luar negeri juga tersedia di gerai Dunia Kopi Pasar Santa.

"Kopi ini ada yang disuplai dari luar negeri. Kopi luar di sini buat perbandingan aja, ini rasa kopi luar dan ini kopi indonesia. ternyata kopi kita juga terbaik. Pada akhirnya bukan hanya kopi Indonesia yang muncul di sini tapi dari Kolombia Ethopia, ada Brasil, Vietnam," ucapnya.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement