sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Berkunjung ke China, Kanselir Jerman Bahas Ekonomi, Bisnis, hingga Perang

News editor Febrina Ratna
04/11/2022 17:05 WIB
Kanselir Jerman Olaf Scholz berkunjung ke Beijing, China untuk membahas ekonomi, peluang kerja sama, hingga perang.
Berkunjung ke China, Kanselir Jerman Bahas Ekonomi, Bisnis, hingga Perang. (Foto: MNC Media)
Berkunjung ke China, Kanselir Jerman Bahas Ekonomi, Bisnis, hingga Perang. (Foto: MNC Media)

Perjalanan yang rumit secara diplomatis itu sedikit kontroversial karena Jerman dan Uni Eropa saat ini memantau pemerintahan Beijing yang semakin tegas dan otoriter. Pesan-pesan Scholz akan menghadapi pengawasan ketat, terutama dari negaranya di mana beberapa orang mengkritiknya karena menganggap biasa perilaku China.

Sementara pemerintahannya yang berusia hampir setahun telah mengisyaratkan kebijakan terkait trade-first yang digagas pendahulunya Angela Merkel. Kunjungan tersebut juga dapat menimbulkan perselisihan domestik atas investasi besar perusahaan pelayaran China di terminal peti kemas di pelabuhan penting Jerman Hamburg.

Dengan China masih memberlakukan pembatasan COVID-19 yang ketat, delegasinya tidak akan tinggal di Beijing dalam semalam. Kunjungan Scholz bertepatan setelah Xi ditunjuk untuk masa jabatan ketiga sebagai kepala Partai Komunis yang berkuasa dan mempromosikan sekutu yang mendukung visinya atas kontrol yang lebih ketat atas masyarakat dan ekonomi.

Hal itu juga disertai dengan meningkatnya ketegangan atas Taiwan dan mengikuti laporan PBB yang mengatakan pelanggaran hak asasi manusia Tiongkok terhadap warga Uighur dan kelompok etnis lainnya dapat dianggap sebagai pelanggaran HAM.

Para pejabat Jerman mengatakan perjalanan itu dimaksudkan untuk menyelidiki langkah China ke depannya dan bentuk kerja sama apa yang mungkin terjadi antara kedua negara tersebut.

Seorang pejabat menunjuk "tanggung jawab khusus" China sebagai sekutu Rusia untuk membantu mengakhiri perang di Ukraina dan menekan Moskow untuk meredam retorika nuklirnya; dan terhadap kekhawatiran atas ketegangan di Taiwan dan kawasan yang lebih luas.

Di sisi lain, Jerman ingin menjalin hubungan ekonomi; dan untuk status Scholz saat ini sebagai ketua G7 yang merupakan kekuatan industri tahun ini.

Penulis: Ahmad Fajar

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement