Menurut Said, dalam aksi demonstrasi esok hari akan membawa enam tuntutan, mulai dari menolak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak, tolak kenaikan harga BBM, serta tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang dinilai menyengsarakan kaum buruh.
"Dalam aksi ini, setidaknya ada 6 tuntutan yang akan diusung. Selain menolak PHK, buruh juga menyuarakan penolakan terhadap kenaikan harga BBM, tolak Omnibuslaw UU Cipta Kerja, naikkan UMK atau UMSK tahun 2023 sebesar 13 persen, wujudkan reforma agraria, dan sahkan RUU PRT," kata Said.
"Kami tidak menampik tentang kemungkinan akan adanya resesi global tersebut. Bahkan saat ini, di beberapa negara Eropa buruh-buruhnya sedang melakukan demonstrasi dikarenakan harga-harga melambung tinggi," jelasnya.
(FAY)