Nida menyebutkan, kit ini akan mulai diedarkan setelah diluncurkan dalam waktu dekat. Tahap awal, Bio Farma akan memproduksi sekitar 800 ribu buah untuk di sebar ke sejumlah fasilitas kesehatan di Indonesia. Dari Bio Farma, harga pernah buah tak lebih dari Rp150 ribu, namun di klinik bisa jauh lebih mahal karena ada biaya layanan dan lainnya.
Menurut dia, kanker serviks menjadi pembunuh kedua di Indonesia dari jenis penyakit kanker. Tercatat, setiap jam dua wanita Indonesia meninggal karena kanker yang salah satu penyebabnya adalah hubungan dengan ganti ganti pasangan.
"Sementara salah satu kendala screening kanker serviks adalah metodenya yang membuat tidak nyaman wanita. Sementara para wanita merasa sehat sehat saja, padahal sudah terserang kanker ini," katanya.
Dengan deteksi dini, diharapkan akan semakin banyak wanita Indonesia yang terselamatkan.
(YNA)