Kemudian, angin monsun Asia yang mempengaruhi aliran massa udara dari wilayah Asia ke wilayah Indonesia. aktivitas gelombang atmosfer seperti Rossby ekuatorial, Gelombang Kelvin, dan Gelombang Low meningkatkan potensi awan konvektif yang signifikan.
BMKG juga memeringatkan tingginya potensi hujan di beberapa wilayah, mengakibatkan potensi dampak yang ditimbulkan berupa bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang masih dapat terjadi.
“Untuk itu, masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi cuaca terkini dari BMKG,” katanya.
Prospek cuaca sepekan ke depan, periode 7-13 Januari 2025: