sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

BMKG Ungkap Penyebab Terjadinya Banjir di Jabodetabek

News editor Binti Mufarida
07/07/2025 12:15 WIB
BMKG: Hujan intensitas ekstrem di Puncak, Bogor dan sangat lebat di Jakarta menjadi pemicu banjir yang melanda di sejumlah wilayah Jabodetabek.
BMKG Ungkap Penyebab Terjadinya Banjir di Jabodetabek. (Foto Tangkapan Layar)
BMKG Ungkap Penyebab Terjadinya Banjir di Jabodetabek. (Foto Tangkapan Layar)

IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, hujan dengan intensitas ekstrem di Puncak, Bogor dan sangat lebat di Jakarta menjadi pemicu banjir yang melanda di sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Tangerang hingga Bekasi.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, pada Sabtu (5/7/2025), debit hujan yang turun di Bogor ternyata lebih dari 100 mm. Hujan ini berkategori lebat hingga sangat lebat.

Selain di Bogor, hujan dengan intensitas tinggi tersebut juga terjadi di Mataram, Lombok, hingga sejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan.

“Terlihat bahwa tanggal 5 Juli 2025, hujan dengan intensitas lebih dari 100 mm per hari, ini kategori lebat hingga sangat lebat, catat di wilayah Bogor, Mataram, ini maksudnya di Pulau Lombok ya, dan sejumlah Kabupaten di Sulawesi Selatan, seperti Bantai, Bulukumba, dan Sinjai, artinya tidak hanya di Jawa saja, ini berbagai wilayah di Indonesia,” ujarnya saat konferensi pers secara virtual, Senin (7/7/2025).

Dwikorita pun mengungkapkan, hujan ekstrem tersebut berdampak pada banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang.

"Hujan lebat juga terjadi di wilayah Tangerang dan Jakarta Timur yang mengakibatkan genangan, kerusakan infrastruktur, dan gangguan aktivitas masyarakat,” katanya.

Kemudian di tanggal yang sama, kata Dwikorita, di wilayah Puncak, Bogor, hujan bahkan turun lebih dari 150 mm yang memasuki kategori ekstrem.

“Tanggal 5 itu area puncak itu mencapai lebih dari 150 mm, artinya mencapai ekstrem. Kelihatan dari area puncak, sementara itu di Jakarta hanya hijau dan kuning coklat ya, itu artinya memang hujan, tapi hujannya tidak setinggi yang ada di puncak,” ujar dia.

Selanjutnya, Dwikorita mengatakan, pada 6 Juli 2025, hujan turun secara luas di Jakarta hingga lebih dari 100 mm. Meski tidak memasuki kategori ekstrem, tetapi hujan ini berintensitas sangat lebat.

“Selanjutnya pada tanggal 6 Juli 2025, hujan kembali terjadi secara luas di wilayah Jakarta dan sekitarnya, dengan intensitas lebih dari 100 mm per hari. Bahkan ada yang mencapai lebih dari 150 mm ya, terutama yang dari area puncak ya,” katanya.

Masih pada tanggal yang sama, ujarnya, terjadi hujan dengan kategori lebat hingga sangat lebat, namun tidak ekstrem. Meski begitu, hujan ini menyebabkan genangan air, antrean lalu lintas, serta peningkatan potensi hidrometeorologi lainnya.

“Tanggal 6 Juli tadi, hujan kembali terjadi lagi. Kembali terjadi secara luas, mulai dari Jakarta dan sekitarnya, dengan intensitas lebih tinggi dari 100 mm. Ini tidak mencapai ekstrem ya, sekitar 140-an per hari. Terutama di Tangerang ya,” kata dia. 

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement