“Salah satu 'keistimewaan' gempa intra slab adalah sanggup meradiasikan guncangan gempa (ground motion) yang lebih dahsyat dari gempa lain dengan sumber lain,” ujarnya.
Keempat, Daryono menegaskan, gempa M 6,2 ini bukan gempa megathrust, yang dibuktikan dengan data penampang melintang hiposenter (cross-section) yang menunjukkan hiposenter gempa terletak di dalam slab Lempeng Samudra Indo-Australia.
Kelima, gempa utama hanya diikuti oleh satu gempa susulan (aftershock), dengan M 3,1 yang terjadi pada 27 April 2024 pukul 23:45:13 WIB.
Keenam, kata Daryono, gempa utama ini 'miskin' gempa susulan (lack of aftershock), disebabkan karena batuan slab Lempeng Samudera Indo-Australia bersifat homogen, elastis, dan tidak mudah rapuh (ductile).