“Nah karena kondisi daerah resapan air kondisi hutan kita mungkin tidak sebaik berapa puluh tahun yang lalu," jelas dia.
“Sehingga kemudian daerah-daerah yang dulu ketika kita berbicara El Nino, kan 2010, 2015, 2019 itu juga ada, yang mungkin pada saat itu kondisi kekeringan yang tidak separah sekarang masih ada air di sumur dan lain-lain, sekarang udah mulai sangat tipis dan kita tahu enggak jauh-jauh Bekasi, Karawang itu sudah sangat sulit untuk mencari air bersih,” kata Aam.
Aam pun mengingatkan kepada semua pihak bahwa DAS krisis ini harus menjadi konsen bersama untuk direstorasi. “Nah ini juga yang menjadi konten kita bahwa memang benar-benar kalau kita, karena musim kering seperti ini pasti akan berulang, karena ini udah fenomena.”
“Jadi kalau kita tidak ingin kemudian apakah itu 3 tahun ke depan 4 tahun kedepan kita mengalami krisis air bersih karena air permukaan kita cukup sulit ketika musim kering mau tidak mau kita harus mulai mempreservasi, merestorasi kondisi lingkungan kita atau kondisi ekosistem kita di hulu sampai ke hilir,” pungkasnya.
(SLF)