Kepala BNPB pada kesempatan itu turut mengimbau kepada pemerintah daerah untuk dapat cepat menetapkan status siaga darurat bencana, khususnya di daerah yang berpotensi terjadi bencana.
Menurut dia, masing-masing daerah segera kuasai betul titik-titik berdasarkan sejarah bencana yang pernah terjadi. Pemda juga diharapkan tidak terlambat menetapkan status siaga darurat jika ada potensi bahaya akibatkan bencana hidrometeorologi basah di akhir tahun.
Dengan begitu, pemerintah pusat hingga pemerintah daerah melaksanakan langkah-langkah penanganan yang komprehensif. "Kabupaten kota segera keluarkan status, kami turun membantu. Logistik yang dibantu biasanya mobil dapur umum lapangan, perahu, genset, pompa air semuanya berdasarkan kebutuhan di daerah masing-masing," tuturnya.
Ia berharap, dengan adanya penetapan status siaga darurat tersebut, BPBD dapat merespons dengan cepat ketika bencana terjadi. "Daerah melalui BPBD ketika terjadi bencana 3 X 24 jam harus mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sebelum nanti pemerintah pusat datang membantu," ujar Suharyanto.
(Febrina Ratna)