“Kita lari lagi ke Nusa Tenggara Timur, ada gunung Lewotobi Laki-laki itu pun meningkat statusnya, itu baru yang Lewotobi Laki-laki, belum yang perempuan, itu nanti kalau Lewotobi Perempuan juga meningkat tambah lagi,” kata dia menambahkan.
Kemudian, Suharyanto menceritakan ada gunung Ruang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara yang baru saja meletus. Bahkan, ada 838 orang yang tinggal di kaki Gunung Ruang terpaksa harus diungsikan dan pindah karena tidak mungkin lagi tinggal di kaki Gunung Ruang. Kemudian di Halmahera ada Gunung Ibu yang meletus.
Suharyanto mengatakan bencana tidak bisa dicegah, bahkan setiap tahun angkanya meningkat karena jumlah masyarakat tambah banyak, kerusakan lingkungan semakin besar, adanya urbanisasi, perubahan iklim dan cuaca. Hal itulah yang mempengaruhi sehingga setiap tahun pihaknya mencatat jumlah bencana semakin meningkat.
“Syukurnya 3 tahun terakhir dan memang menjadi upaya kita bersama termasuk adik-adik Pramuka ini dampaknya bisa kita tekan, bisa kita kurangi. Jumlah yang meninggal, jumlah yang luka-luka, infrastruktur yang rusak rumah masyarakat ini Alhamdulillah bisa berkurang terus,” kata dia.
(Febrina Ratna)