Atas persoalan tersebut, Mensos pun sempat bertemu dengan Menkumham dan akan meneliti lebih lanjut siapakah ribuan orang tersebut.
"Tapi realitanya mereka miskin karena itu saya sudah ketemu dengan pak menkumham. Jadi ada pihak terkait yang menangani masalah itu sebelum masuk ke kumham itu yang harus diteliti dulu,"ujar dia.
Walaupun bukan menjadi tanggung jawabnya, Mensos Risma mengaku akan mengeluarkan 10.249 pejabat perusahaan dari data penerima bansos.
Hal ini sebagai bentuk syok terapi atau tegur agar perusahaan tak lagi menggunakan nama-nama orang miskin itu.
"Sudah saya sampaikan kemarin keputusan kita harus kita berikan syok terapi. Kita akan cut dan mereka nanti menyampaikan "wong saya miskin" silakan nanti komplain ke kita, kita akan evaluasi,"tuturnya.