IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta merilis inflasi tahunan Jakarta pada Oktober 2023 menyentuh 2,08 persen.
Angka tersebut meningkat 0,19 persen dibandingkan dengan inflasi pada September 2023 yang tercatat 1,89 persen.
"Kenaikan inflasi Jakarta ke angka 2 persen menunjukkan bahwa pengeluaran masyarakat untuk sejumlah komoditas mengalami kenaikan beberapa waktu terakhir," ujar Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta Arlyana Abubakar dalam keterangan resminya, Jakarta, Rabu (1/11/2023).
Pada Oktober 2023, inflasi year on year (y-on-y) di DKI Jakarta tercatat sebesar 2,08 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,76.
Arlyana mengungkapkan, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga sebagian besar kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,70 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,27 persen.
Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,61 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,40 persen; kelompok transportasi sebesar 0,93 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,27 persen.
Lalu kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,39 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,69 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,87 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,11 persen.
Sementara itu secara nasional, inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 5,43 persen dengan IHK sebesar 120,87 dan terendah terjadi di Jayapura sebesar 1,43 persen dengan IHK sebesar 112,88.
Sedangkan inflasi di kota sekitar Jakarta yakni Bogor 3,01 persen, Bekasi 2,68 persen, Depok 2,39 persen, dan Tangerang 2,32 persen.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya Pemprov DKI melakukan berbagai upaya untuk menjaga ketahanan pangan. Salah satunya yakni dengan memanen cabai rawit sejumlah 3,5 ton di RPTRA Rawa Jaya, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, Rabu (1/11/2023).
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta kepada seluruh jajarannya untuk memastikan bahwa setiap lahan yang ada dapat ditanam tanaman pangan untuk menjaga ketahanan pangan.
Ketahanan pangan tersebut kata Heru juga dimaksudkan untuk menjaga inflasi di ibu kota DKI Jakarta.
"Salah satunya ketahanan pangan lantas supply stok beras, ketersediaan beras, ketersediaan bahan pokok," paparnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati mengungkapkan ketersediaan dan harga komoditas pangan seperti beras sangat mempengaruhi inflasi di Jakarta.
"Ketersediaan beras, itu juga jadi penyumbang tertinggi inflasi," kata Suharini.
(YNA)