IDXChannel - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebutkan pihaknya sudah memperbaiki Standar Operasi Prosedur (SOP) di Sodetan Kali Ciliwung.
Hal tersebut disampaikan Heru kepada awak media usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Provinsi DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta Lantai 3, Kebon Sirih Jakarta Pusat pada Senin (20/11/2023) siang.
Awak media awalnya bertanya terkait apa yang dibahas dalam rapat internal sodetan Kali Ciliwung pada minggu lalu.
"Ya kan, pertanyaan media saya menindaklanjuti [dengan melaksanakan] rapat. [Sekarang sudah ada] SOP, nanti saya ajak, media saya ajak ke sana kita rapat disana," ujar Heru Budi Hartono.
Awak media kemudian bertanya kapan Heru Budi akan mengajak awak media melaksanakan rapat internal di sodetan Kali Ciliwung.
"Cari waktu ya," jawab Heru Budi Hartono.
Terkait ada perubahan SOP di sodetan Kali Ciliwung dalam menghadapi musim penghujan, Heru menyebutkan memang ada perubahan.
"Ya, dikit. Dah yok, terima kasih, selamat makan siang," tutur Heru Budi Hartono.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, proyek Sodetan Ciliwung yang baru diresmikan pemerintah pusat di Jatinegara Jakarta Timur pada 31 Juli 2023 lalu setelah 11 tahun proses pembangunan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan puncak musim hujan Indonesia diprakirakan pada Januari dan Februari 2024.
Untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya telah memasuki musim hujan pada November 2023.
BMKG meminta pemerintah daerah setempat dan masyarakat serta stakeholder diminta melakukan mitigasi bencana hidrometeorologi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 54 RT terendam banjir akibat hujan yang melanda pada Sabtu (4/11/2023) dan Minggu (5/11/2023).
BPBD DKI mencatat peningkatan jumlah genangan yang sebelumnya terjadi di 22 RT pada Sabtu dini hari menjadi 54 RT atau 0,175 persen dari 30.772 RT pada Minggu siang yang ada di wilayah DKI Jakarta.
Kota Jakarta Timur ada 52 RT yang terdiri dari 6 RT di Kelurahan Cililitan dengan ketinggian 30 - 160 cm penyebabnya yakni curah hujan tinggi dan luapan Kali Baru.
14 RT di Kelurahan Cawang dengan 30 - 250 cm dengan penyebab curah hujan tinggi dan Luapan Kali Ciliwung. 5 RT di Kelurahan Bidara Cina dengan ketinggian: 40 - 120 cm penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
27 RT di Kelurahan Kampung Melayu dengan ketinggian 30 - 175 cm yang disebabkan curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
Kemudian di Kota Jakarta Selatan terdapat 2 RT terdiri dari 1 RT di Kelurahan Rawajati dan 1 RT di Kelurahan Kebon Baru dengan ketinggian 60 centimeter yang disebabkan curah hujan tinggi.
(SLF)