"Ini aneh, kelasnya belum ada, tapi perangkat digitalnya sudah disiapkan. Bagaimana mau belajar jika ruang kelasnya saja tidak tersedia?" ujar Dedi.
Dedi telah mengalihkan belanja tidak esensial menjadi belanja yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. Upaya ini juga sejalan dengan kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.
Dengan kebijakan ini, Dedi menegaskan komitmennya untuk menjadikan anggaran daerah lebih transparan dan berpihak pada rakyat.
"Setiap rupiah harus digunakan sebaik mungkin demi kesejahteraan warga Jawa Barat. Tidak boleh ada pemborosan yang tidak bermanfaat," katanya.
(Fiki Ariyanti)