sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Derita Masyarakat China Akibat Kebijakan Zero-covid

News editor Febrina Ratna
29/10/2022 06:00 WIB
Pemerintah China menyegel gedung, mengunci distrik, dan membuat jutaan warga kesulitan karena upaya menghentikan Covid-19 menyebar luas.
Derita Masyarakat China Akibat Kebijakan Zero-covid. (Foto: MNC Media)
Derita Masyarakat China Akibat Kebijakan Zero-covid. (Foto: MNC Media)

Menurut Nomura Pada 24 Oktober 2022, 28 kota menerapkan berbagai tingkat pembatasan, dengan sekitar 207,7 juta orang terdampak di wilayah dengan perputaran ekonomi sekitar 25,6 triliun yuan (USD3,55 triliun) produk domestik bruto (PDB) Tiongkok.

Itu setara dengan hampir seperempat dari pemasukan ekonomi China 2021. Saham China turun tipis pada Kamis karena wabah dan data menunjukan sentimen kalau sektor industri babak belur akibat pembatasan Covid.

Wuhan Memburuk

Wuhan yang merupakan lokasi awal wabah Covid-19 menyebar kini melaporkan sekitar 20 sampai 25 kasus baru per hari. Hal ini mendorong pemerintah untuk melakukan pembatasan terhadap 800.000 warganya selama seminggu.

"Saya tidak tahu harus berbuat apa. Jika kita masih bisa bertahan hidup seperti ini maka saya kira itulah yang akan kita lakukan," kata seorang warga Wuhan bermarga Chang, 38 tahun.

"Ketika kita melihat berita-berita tentang Covid ini, kita sekarang merasa agak mati rasa. Kami merasa mati rasa untuk itu semua. Kami merasa semakin mati rasa," sambungnya.

Penjualan daging babi di Wuhan juga dihentikan sementara, setelah otoritas berwenang menemukan penyebaran Covid yang terkait dengan penjualan daging babi lokal.

Di Xining, ibu kota provinsi Qinghai, postingan media sosial menceritakan kekurangan makanan dan kenaikan harga barang-barang pokok. Setelah otoritas kesehatan di kota berpenduduk 2,5 juta orang itu berlomba untuk menahan kenaikan kasus Covid-19 setelah liburHari Nasional selama seminggu pada awal Oktober.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement