IDXChannel - Kota-kota di China, mulai dari Wuhan hingga Xining di barat laut, kembali menggandakan pembatasan kegiatan akibat Covid-19. Pemerintah menyegel gedung, mengunci distrik, dan membuat jutaan warga kesulitan akibat upaya menghentikan wabah yang meluas.
Dilansir dari Reuters pada Jumat (28/10/2022), China mencatat lebih dari 1.000 kasus baru dalam tiga hari berturut-turut. Hal ini memicu terjadinya pembatasan berbagai daerah di China tidak terkecuali Shanghai.
Meskipun masih terhitung skala kecil, kebijakan Zero Covid yang ditetapkan oleh pemerintah telah membebani ekonomi negara tersebut. Padahal, China merupakan ekonomi kedua terbesar di dunia.
Guangzhou yang merupakan kota penggerak ekonomi terbesar keempat di China telah melakukan pembatasan selama empat minggu berturut-turut. Itu karena beberapa daerah dianggap memiliki risiko tinggi menyebarkan virus corona.
Kebijakan itu memaksa masyarakat tidak bekerja dan perputaran ekonomi melemah. "Banyak teman dan rekan kerja saya berada di rumah akibat lockdown," kata warga Guangzhou, Lily Li, 28 tahun.
"Situasinya masih belum stabil. Banyak tempat berada di bawah pembatasan. Kelas telah berhenti dan tempat hiburan juga berhenti beroperasi. Gym yang sering saya kunjungi juga telah ditutup," tambahnya.