Dengan beroperasinya Simandou, China kini dapat memengaruhi harga dan mengurangi ketergantungan pada Australia dan Brasil yang telah mendominasi pasar selama beberapa dekade.
Jika beroperasi dengan kapasitas penuh, Simandou dapat memasok sekitar tujuh persen bijih besi global. Para analis memperkirakan produksi di tambang tersebut bisa menurunkan harga dari sekitar USD100 per ton menjadi USD70 per ton dalam beberapa tahun mendatang.
Bijih besi dari Simandou memiliki kualitas yang sangat tinggi, sehingga proses pengolahannya menghasilkan lebih sedikit emisi gas rumah kaca. Hal ini membuatnya cocok untuk produksi baja ramah lingkungan atau baja hijau. (Wahyu Dwi Anggoro)