Saat ini, Pemerintah Bangladesh berusaha membantu warganya yang terdampak perubahan iklim. Namun, para pemimpin global, khususnya dari negara pencemar terbesar, sepatutnya ikut menanggung beban.
"Saar ini 650.000 terdampak. Di masa mendatang saat suhu global meningkat, sekitar 20-30 juta orang bisa terdampak. Kemana mereka akan pergi? Mereka akan menciptakan masalah keamanan global. Sebelum itu terjadi, kami mendesak bahwa kita harus menyelamatkan planet ini. Untuk menyelamatkan planet ini, semua negara, terutama pencemar dan G20 yang bertanggung jawab atas 80% emisi global, harus membuat komitmen yang agresif agar suhu global tetap pada 1,5 derajat Celcius," terangnya.
Untuk memperbaiki situasi, para pemimpin dunia sempat menjanjikan bantuan finansial berjumlah besar untuk Dana Iklim. Namun, rencana itu tidak berjalan lancar.
"Saran saya adalah negara-negara maju yang menghabiskan ribuan miliar setahun untuk pengeluaran pertahanan, jika mereka mengalihkan 10% saja ke Dana Iklim," ujarnya.
Menlu Momen yakin usulnya bisa direalisasikan. Masalahnya, solusi ini butuh komitmen politik yang kuat.
"Jika ada kemauan pasti ada jalan," pungkasnya. (WHY)