"(Musk) prihatin dengan serangan nuklir balasan," kata Medvedev dalam kiriman teks pada X pada Kamis.
"Jika apa yang ditulis Isaacson dalam bukunya benar, sepertinya Musk adalah orang terakhir yang mampu berpikir di Amerika Utara. Atau, paling tidak, di Amerika yang netral gender, dialah yang punya nyali."
Musk pada Kamis juga menyerukan gencatan senjata dalam konflik tersebut.
“Kedua belah pihak harus menyetujui gencatan senjata. Setiap hari, semakin banyak pemuda Ukraina dan Rusia yang mati demi mendapatkan dan kehilangan sebidang tanah kecil, dengan perbatasan yang hampir tidak berubah. Ini tidak sebanding dengan nyawa mereka,” tulisnya.
(DKH)