Merespon hal itu, Direktur PT Tjipinang Food Station Pamrihadi Wiraryo menjelaskan beras fortifikasi merupakan beras premium yang dicampur dengan kernel mengandung zinc, sehingga beras diharap mampu mencegah stunting.
“Sebagaimana kita ketahui salah satu program strategis Pemprov adalah mengurangi stunting. Beras fortifikasi itu diproduksi oleh mitranya FS, dimana beras mengandung kernel zinc yang bisa langsung dikonsumsi masyarakat,” ucap Pamrihadi.
Untuk penyebarluasan beras fortifikasi, lanjutnya, PT Tjipinang Food Station akan bekerja sama dengan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos). Ia pun mengharap Pemprov DKI juga bisa memiliki program pendistribusian beras ke masyarakat kurang mampu. Sebab harga yang dipasang PT Food Station yakni Rp16.000 per kilogram.
“Kalau seandainya itu mau dijadikan program, pemprov harus mendesain. Ini baru harga keekonomian yang diperuntukan bagi anak-anak atau bagi warga yang merasa penting mengkonsumsi beras fortifikasi,” ujar Pamrihadi.
Lebih lanjut, Sebelum program pendistribusian di desain, Pamrihadi mengharap ada sosialisasi dan kampanye manfaat beras fortifikasi kepada warga Jakarta.