“Bagi Indonesia, ketahanan bukanlah slogan, melainkan kenyataan sehari-hari,” katanya.
Dalam konteks krisis global yang semakin kompleks, Wapres juga menyoroti situasi kemanusiaan di Gaza, Ukraina, Sudan, dan Sahel. Ia mengingatkan bahwa banyak tragedi tersebut bukan hanya akibat fenomena alam, tetapi juga tindakan manusia.
“Tragedi-tragedi ini mengingatkan kita untuk menempatkan kemanusiaan di jantung tata kelola global. Dunia tidak boleh menormalisasi penderitaan yang sebenarnya dapat dicegah,” ucap Wapres.
Menutup pernyataannya, Wapres menegaskan bahwa sebagai forum yang mewakili 85 persen PDB dunia, G20 memiliki tanggung jawab moral untuk memberi teladan. Pertumbuhan dan ketahanan, menurutnya, harus berjalan beriringan demi menghadirkan harapan, kemakmuran, dan keadilan bagi semua. (Wahyu Dwi Anggoro)