Sepanjang 6 jam teramati guguran lava pijar sebanyak 18 kali ke arah barat daya atau ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter. Aktivitas kegempaan lain adalah gempa guguran sebanyak 22 kali dengan Amplitudo 3-17 mm berdurasi 26.56-122.12 detik.
Gempa Hybrid atau Fase Banyak terjadi 3 kali dengan Amplitudo 3-5 mm berdurasi 7.72-9.88 detik. Sampai saat ini, belum ada perubahan status tingkat aktivitas Gunung Merapi.
"Gununh Merapi masih berstatus Level III atau Siaga," kata Agus.
Dia menyebut, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Oleh karenanya, masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
"Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," tandas Agus.
(FAY)