IDXChannel- Jepang berencana menjual sebagian dari cadangan beras nasional untuk merespons melambungnya harga pangan. Harga pangan sektor biji-bijian menyentuh rekor tertinggi.
Dilansir dari Bloomberg, Jumat (24/1/2025), Menteri Pertanian Taku Eto menyebut pemerintah Jepang akan mendiskusikan strategi penjualan sebagaian cadangan beras itu pekan depan.
Berdasarkan data Bloomberg, harga beras di Jepang naik 60 persen dari tahun ke tahun.Pemerintah menyimpan sekitar satu juta ton beras sebagai persediaan darurat atau sekitar sepertujuh dari perkiraan konsumsi tahunan di Jepang.
Dia berharap semua pihak memaklumi rencana yang diambil pemerintah Jepang tersebut. Pembahasan lebih lanjut soal rencana itu akan dilakukan pada 31 Januari.
"Para produsen mungkin akan menentang langkah ini dengan mengatakan bahwa harga beras akhirnya cukup tinggi untuk menutupi kenaikan biaya produksi mereka," kata Eto.
"Namun saya harap semua orang memahami bahwa pelepasan ini juga akan menguntungkan para produsen karena harga-harga yang tinggi dapat memicu para konsumen untuk beralih dari mengonsumsi beras," ujarnya.
Berdasarkan data kementerian, harga grosir rata-rata beras di Jepang naik menjadi 24.655 yen atau setara Rp2,5 juta per karung 60 kilogram pada Desember 2024.
Jepang mengenakan tarif yang lebih tinggi untuk impor beras di atas 100.000 ton dan harga domestiknya yang tinggi sangat kontras dengan negara-negara lain.
Harga beras putih Thailand yang menjadi patokan di Asia justru berada di titik terendah sejak awal 2023. Sementara, India sebagai eksportir beras terbesar mencabut pembatasan pengiriman tahun lalu.
(Ibnu Hariyanto)