IDXChannel – Harga property komersial di Amerika Serikat anjlok 13 persen tahun ini.
Ini merupakan penurunan terbesar sejak krisis global yang terjadi pada 2008 lalu, karena kenaikan suku bunga memotong nilai properti.
Dilansir dari Bloomberg, suku bunga The Fed yang kini berada di kisaran 3,75 persen - 4 persen berdampak langsung pada pemangkasan nilai property.
Pusat perbelanjaan telah mengambil pukulan terbesar, dengan harga turun 23 persen dari puncaknya baru-baru ini, menurut indeks harga Oktober Green Street.
Apartemen dan gudang mengikuti, masing-masing jatuh 17 persen. Harga kantor turun 14 persen.
Untuk semua jenis properti komersial, penurunan itu adalah yang terbesar sejak krisis keuangan 2008, ketika harga anjlok sekitar 35 persen, menurut Peter Rothemund, seorang peneliti di perusahaan analitik real estat. Pada bulan Oktober saja, harga turun 7 persen.
Nilai properti turun karena biaya pinjaman yang lebih tinggi memotong potensi pengembalian bagi investor. Federal Reserve telah secara agresif menaikkan suku bunga acuannya dalam upaya mengendalikan inflasi.
Kenaikan 75 basis poin minggu ini adalah kenaikan keempat Fed sebesar itu.
"Karena mereka naik dan naik, harga properti semakin turun," kata Rothemund.
Dikutip melalui Forbes, penurunan harga property di AS yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini merupakan imbas dari kekhawatiran di mana keterjangkauan pembelian rumah semakin buruk akibat kenaikan suku bunga.
Namun, berdasarkan data properti dari Zillow, harga rumah naik 13 persen dari tahun ke tahun meski terjadi penurunan setiap bulannya. Hal ini menunjukkan pasar properti AS tidak berada dalam situasi kolaps atau krisis.
(DKH)