Ueda menyebut tingkat imbal hasil sepenuhnya berasal dari pandangan pasar. Dia menilai wajar jika imbal hasil selalu bergerak karena mencerminkan keadaan pasar.
"Salah satu faktor terbesar yang mendorong imbal hasil jangka panjang adalah ekspektasi pasar mengenai prospek suku bunga jangka pendek. Wajar jika imbal hasil bergerak dengan mencerminkan pandangan-pandangan tersebut," ucapnya.
Komentar Ueda itu memberikan sinyal jika BOJ tetap tenang atas kenaikan imbal hasil obligasi baru-baru ini. Sebelumnya, Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato menyebut ada efek positif dan negatif dari pergerakan tersebut.
Terlepas dari pernyataan Ueda, BOJ disebut terus mengawasi pasar obligasi karena masih memegang sekitar setengah dari seluruh utang pemerintah yang beredar.
(Ibnu Hariyanto)