“Masuknya [kapal selam] Emperor Alexander III ke dalam tugas tempur Angkatan Laut Rusia akan memastikan bahwa pangsa senjata dan peralatan modern dalam kekuatan nuklir strategis Angkatan Laut akan mencapai 100 persen,” lanjut Putin.
“Di tahun-tahun mendatang, kekuatan tempur armada akan ditingkatkan dengan tiga kapal selam rudal balistik serupa," imbuh dia. Dia menambahkan, seperti Emperor Alexander III, tiga kapal selam akan menjadi Project 955A kelas Borei-A (NATO menamainya Dolgorukiy): Prince Pozharskiy, Prince Potemkin, dan Dmitri Donskoy.
Janji Putin disampaikan ketika NATO semakin gencar mendukung Ukraina dengan pasokan senjata modern yang nyaris tanpa henti. Rusia berkali-kali memperingatkan bahwa tindakan itu bisa menyeret NATO terlibat perang langsung dengan Moskow.
Tanggal 23 Februari, Hari Pembela Tanah Air, menandai tanggal pada tahun 1918 ketika Tentara Merah yang baru dibentuk memprakarsai wajib militer pertama sebagai tanggapan atas pecahnya perang saudara menyusul perebutan kekuasaan oleh Bolshevik pada November sebelumnya. Ini juga sehari sebelum peringatan pertama peluncuran operasi militer khusus Rusia di Ukraina pada 2022.
Rusia memiliki 1.550 hulu ledak nuklir aktif—terbanyak di dunia—, sesuai dengan batasan perjanjian New START yang ditandatangani dengan Amerika Serikat.