"Dengan beberapa tarif yang sudah diberlakukan, manufaktur tampaknya telah kembali mengalami kontraksi," ujarnya.
Menurutnya, situasi dolar USD yang masih kuat dan suku bunga yang ketat tak membantu produsen. Justru, dia menilai jika ada pemotongan suku bunga dan pajak di akhir tahun akan dapat membantu, namun bea masuk jangka panjang akan terus membebani output.
Sementara indeks jasa justru meningkat lebih dari yang diharapkan. Peningkatan mencerminkan rebound di Maret setelah cuaca buruk mempengaruhi pengeluaran di Januari dan Februari.
"Indeks aktivitas masa depan untuk layanan turun mendekati posisi terendah dalam beberapa tahun terakhir karena bisnis mengungkapkan kekhawatiran tentang dampak pemotongan pengeluaran dan tarif," katanya.
(Ibnu Hariyanto)