“Peningkatan konsumsi sebagai pengganti rasionalisasi tarif GST akan lebih dari sekadar menetralkan potensi dampak terhadap pendapatan,” kata Soumya Kanti Ghosh, kepala ekonom di SBI.
“Dampaknya terhadap defisit fiskal akan hampir tidak signifikan atau bahkan positif," tuturnya. Panel menyetujui pajak sebesar 40 persen untuk barang-barang super mewah seperti rokok, mobil dengan kapasitas mesin di atas 1.500 sentimeter kubik (91,5 inci kubik), dan minuman berkarbonasi, ujar menteri tersebut.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan perusahaan barang konsumsi cepat saji seperti Hindustan Unilever dan Godrej Industries, serta perusahaan elektronik konsumen seperti Samsung Electronics, LG Electronics, dan Sony.
Produsen mobil seperti Maruti, Toyota Motor, dan Suzuki Motor diperkirakan akan menjadi pemenang besar. Dorongan untuk memangkas pajak ini dipicu oleh seruan Perdana Menteri Narendra Modi agar India lebih mandiri, yang bulan lalu berjanji untuk menurunkan GST pada bulan Oktober guna mengimbangi tarif AS hingga 50 persen.
Setelah pemotongan pajak diumumkan pada hari Rabu, Modi mengatakan, reformasi yang luas akan meningkatkan kehidupan warga negara kita dan memastikan kemudahan berbisnis bagi semua, terutama pedagang dan bisnis kecil.
(kunthi fahmar sandy)