“Perpecahan geopolitik di antara kekuatan besar telah menciptakan situasi di mana hak asasi manusia dan hukum humaniter internasional diabaikan, dan sebuah negara dapat bertindak dengan impunitas tanpa hukuman atau konsekuensi. Hal ini tidak dapat ditoleransi,” kata Retno.
Menjelang peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika Bandung pada 2025, Retno menegaskan pentingnya mengingat kembali Semangat Bandung, semangat solidaritas, perdamaian, dan kerja sama antarbangsa untuk Palestina.
"Ini saatnya bagi Gerakan Non Blok untuk mengambil langkah dalam kesatuan dan aksi nyata”, kata Retno menutup pernyataannya.
Pertemuan Tingkat Menteri Gerakan Non-Blok dipimpin Menlu Uganda Odongo Jeje Abubakhar. Pertemuan dihadiri pejabat negara anggota GNB seperti Palestina, Azerbaijan, Bangladesh, Malaysia, Maroko, Venezuela, dan Kuba. (Wahyu Dwi Anggoro)