IDXChannel – Indonesia pernah dinyatakan bebas polio oleh WHO pada 2014 lalu. Namun, kasus baru kembali muncul di Pekanbaru dan telah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, mengatakan kasus polio di Pekanbaru berjumlah satu orang.
Menurut dia, kondisi anak yang mengalami polio diketahui mengalami lumpuh atau tidak bisa jalan. Kasus ini bermula Febuari 2021 saat anak itu dibawa ke Puskesmas karena sempat mengalami demam dan kejang.
Setelah dicek ke laboratorium, anak tersebut dinyatakan positif Polio. Setelah dicek lagi, anak tersebut belum divaksin (imunisasi) Polio.
"Kasusnya anaknya tidak bisa jalan dari 2021 Februari, dan alami demam dibawa ke Puskesmas ambil spesimen dan tidak ada riwayat imunisasi," jelas dr Nadia kepada MNC Portal, Minggu (19/3/2023)
"Tahun 2021 dia itu sudah tidak bisa jalan ada riwayat demam dan kejang juga. Hasil lab konfirmasi polio" sambungnya..
Sebelumnya, Polio pernah terdeteksi di Aceh pada 2022 dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan atas satu kasus itu masuk status kejadian luar biasa (KLB).
"Kita tahun ini 1 kasus melaporkan jadi satu saja merupakan kejadian yang luar biasa," jelas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Maxi Rein Rondonuwu dalam Konferensi Pers KLB Penyakit Polio secara online, Sabtu (19/11/2022)
Disebut KLB karena memang dampak dari penyakit polio bisa menyebabkan kelumpuhan total. Itu karena virus polio menyerang sistem saraf seseorang, sehingga bisa melemahkan hingga mengecilkan otot pada manusia.
Tak heran jika penyakit Polio sangat berbahaya bagi anak karena dampaknya permanen seumur hidup, menyebabkan kelumpuhan, dan belum ada obatnya. Namun, penyakit itu dapat dicegah dengan mudah melalui imunisasi polio lengkap, baik imunisasi tetes bOPV dan imunisasi suntik IPV.
(FRI)