Dokter Erlina mengaku sangat iri dengan kesuksesan Covid-19, di mana para medis hingga masyarakat awam teredukasi dan tersadarkan tentang pentingnya pencegahan Covid-19. Hal tersebut juga yang ia inginkan dari kasus TB.
"Saat Covid-19 kita berkolaborasi, kita butuh kolaborasi mulai dari presiden dengan seluruh kementerian, enggak hanya Kementerian Kesehatan karena TB cuma 30 persen, selebihnya non medis, jadi semua kementerian harus terlibat. JKN, inovasi ekosistem, pebisnis pelaku usaha, organisasi profesi, agama, budaya, institusi pendidikan dan semuanya kolaborasi dalam orkestrasi melakukan inovasi," tuturnya.
Menurutnya dengan sinergi gerak bersama dalam eliminasi ini, Indonesia bisa eliminasi TB pada 2030. "Tapi syaratnya harus ada satu dirigen yang mampu menggerakkan kita semua menuju eliminasi TB tahun 2030, bahkan sampai mencapai Indonesia emas 2045, Indonesia sejahtera, adil, dan makmur," ujarnya.
(FRI)