sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ini 6 Rekomendasi IDI Untuk Penanganan Kasus Cacar Monyet di DKI

News editor Wiwie Heryani
29/10/2023 20:50 WIB
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) baru-baru ini turut membagikan rekomendasi lanjutan mengenai penanganan kasus cacar monyet alias Mpox.
Ini 6 Rekomendasi IDI Untuk Penanganan Kasus Cacar Monyet di DKI. (Foto: MNC Media)
Ini 6 Rekomendasi IDI Untuk Penanganan Kasus Cacar Monyet di DKI. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) baru-baru ini turut membagikan rekomendasi lanjutan mengenai penanganan kasus cacar monyet alias Mpox yang mulai meningkat di Jakarta.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), DR Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT, juga memastikan bahwa PB IDI melalui Satgas MPox akan terus mengawal perkembangan kasus Mpox di Indonesia. 

“Kami terus bersinergi dengan pemerintah untuk memberikan penanganan terbaik bagi para pasien dan masyarakat,” ujar Dr Adib, melalui keterangan tertulisnya, Minggu, (29/10/2023).

“Diperlukan upaya berkelanjutan dan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, organisasi layanan kesehatan, dan organisasi internasional agar dapat mengatasi masalah Mpox di Asia Tenggara ini secara efektif,” sambungnya.

Berikut daftar rekomendasi penanganan kasus Mpox sebagaimana disampaikan oleh Dr Hanny Nilasari, Sp DVE, Ketua Satgas MPox IDI yang diupdate per 29 Oktober 2023 : 

1.Banyak masyarakat yang belum terinformasi dengan baik mengenai apa itu Mpox, diperlukan penyebaran edukasi secara luas kepada masyarakat umum ttg infeksi ini, terutama cara penularan, pencegahan dan deteksi dini. 

2. Lebih dari 90 persen penularan melalui kontak erat dan terutama kontak seksual. Hindari kontak fisik dengan pasien terduga Mpox, tidak menggunakan barang bersama misalnya handuk yang belum dicuci, pakaian yang belum dicuci, atau berbagi tempat tidur , alat mandi dan perlengkapan tidur seperti sprei, bantal, dan lainnya.

3. Untuk populasi risiko tinggi misalnya memiliki multipartner, dan kondisi imunokompromais (autoimun, penyakit kronis lainnya) sedapat mungkin hindari perilaku yang berisiko. Hubungan seksual harus dilakukan dengan aman menggunakan kondom serta lakukan vaksinasi.

4. Kepada masyarakat umum, terlebih bagi populasi diatas, dianjurkan untuk segera mengunjungi dokter apabila muncul gejala lesi kulit yang tidak khas dan didahului demam.

5. Pada kasus terduga Mpox, perlu dilakukan skrining / pemeriksaan awal berupa wawancara tentang perkembangan penyakit (anamnesis), pemeriksaan lesi kulit dan organ-organ secara detail dan lengkap (PF), serta pemeriksaan swab yakni pemeriksaan lab khusus dengan mengambil cairan dari lenting/ keropeng/ kelainan kulit.

6. Penyediaan obat antivirus dan vaksin didesentralisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang ditunjuk dengan alur permintaan sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan diberikan atas indikasi serta skala prioritas. (WHY)

Halaman : 1 2
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement