Media lokal seperti SANA dan SyrianTV menyebut bahwa serangan ini kemungkinan terkait dengan eskalasi konflik di wilayah Sweida, di mana kelompok Druze yang kini berada di pihak oposisi dilaporkan terlibat bentrokan sengit dengan pasukan pemerintah.
"Militer Israel, melalui pernyataan resminya, mengklaim bahwa operasi udara ini dilakukansebagai langkah untuk melindungi komunitas Druze di selatan Suriah. Namun, bagi banyak warga Suriah, klaim tersebut dianggap sebagai alasan untuk semakin melemahkan kedaulatan negara yang telah dilanda perang selama lebih dari satu dekade," kata Hammam.
Serangan ini menuai kecaman dari berbagai pihak di kancah internasional. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyampaikan keprihatinan mendalam dan mengecam keras tindakan militer Israel.
Indonesia menyerukan kepada semua pihak untuk menghormati kedaulatan Suriah serta segera menghentikan segala bentuk aksi yang dapat memperburuk ketegangan di kawasan Timur Tengah.
"Sebagai mahasiswa asing yang berada di Damaskus, saya menyaksikan sendiri wajah ketakutan yang menghantui warga kota. Banyak dari mereka hanya mendambakan hidup dalamndamai, namun harus kembali terjebak dalam pusaran konflik geopolitik yang seolah tak berujung," pungkasnya. (Wahyu Dwi Anggoro)