Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), sekitar 1.500 orang meninggalkan rumah-rumah mereka yang terendam banjir.
Sementara Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) memperingatkan bahwa penghancuran bendungan mungkin akan mempengaruhi ketahanan pangan, karena ribuan hektare lahan pertanian telah tergenang air dan menghancurkan tanaman yang baru ditanam.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan PBB tidak memiliki akses ke informasi independen tentang keadaan yang menyebabkan penghancuran bendungan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka.
Dia mengatakan penghancuran bendungan adalah "konsekuensi lain yang menghancurkan" dari invasi Rusia.
Kritik yang sama juga digaungkan oleh banyak negara Barat, sementara Ukraina dan Rusia saling menyalahkan atas penghancuran bendungan besar yang jebol pada Selasa (6/6).