sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ini Isi Pidato Lengkap Presiden Prabowo di KTT Penyelesaian Damai Palestina di PBB

News editor Binti Mufarida
23/09/2025 09:36 WIB
Indonesia hadir dengan peran sentral sebagai salah satu anggota core group yang mengawal proses perdamaian tersebut.
Ini Isi Pidato Lengkap Presiden Prabowo di KTT Penyelesaian Damai Palestina di PBB (Biro Setpres)
Ini Isi Pidato Lengkap Presiden Prabowo di KTT Penyelesaian Damai Palestina di PBB (Biro Setpres)

Isi pidato lengkap Presiden Prabowo Subianto di KTT PBB:

His Excellency President Emmanuel Macron, President of the French Republic;

His Highness Prince Faisal bin Farhan Al Saud, Foreign Minister of the Kingdom of Saudi Arabia as the co-chairs of this distinguished meeting;

Cochairs, Excellencies, Distinguished Representatives of the United Nations,

I wish to extend our deepest appreciation and highest regards to the Governments of France and the Kingdom of Saudi Arabia for their leadership in convening this important deliberation.

It is with a heavy heart that we recall the ongoing unbearable tragedy in Gaza: thousands of innocent lives-many of them women and children have been killed, famine looms, human catastrophe is unfolding with our eyes. We condemn all acts of violence against innocent civilians.

Therefore, it is today with dignity that we gather to take our historical responsibility. This responsibility speaks not only to the fate of Palestine, but also to the future of Israel, and also the very credibility of the United Nations. We condemn all violence against innocent civilians.

Therefore, Indonesia once again reiterates its commitment to the Two-State Solution in the Palestine problem. Only the Two-State Solution will lead to peace.

We must guarantee statehood for Palestine, but Indonesia also declares that once Israel recognizes the independence of the statehood of Palestine, Indonesia will immediately recognize the State of Israel and we will support all guarantees for the security of Israel.

The New York Declaration has provided a peaceful and just pathway towards peace. Statehood must mean peace, recognition must mean a real chance towards lasting peace. It must be a real peace for all sides, for all parties.

Distinguished Excellencies,

We commend the leading states of the world that have taken this principled step: France, Canada, Australia, the United Kingdom, Portugal, and many other leading countries of the world have taken a step on the right side of history.

The recognition of the State of Palestine is the right step on the right side of history.

To those who have yet to act, we say: history does not stand still. We must recognize Palestine now. We must stop the humanitarian catastrophe in Gaza, ending the war must be our utmost priority. We must overcome hatred, fear. We must overcome suspicion.

We must achieve the peace that is necessary for the human family. We are ready to take our part in this journey towards peace. We are willing to provide peacekeeping forces.

Thank you very much. Peace, peace now, peace immediately. We need peace.

Thank you very much.

 Terjemahan

Yang Mulia Presiden Republik Prancis Emmanuel Macron; Yang Mulia Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, Menteri Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi selaku ketua bersama pertemuan terhormat ini; serta Para Perwakilan Terhormat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Izinkan saya menyampaikan apresiasi terdalam dan penghormatan setinggi-tingginya kepada Pemerintah Prancis dan Kerajaan Arab Saudi atas kepemimpinannya dalam menyelenggarakan pertemuan penting ini.

Dengan hati yang berat, kita mengingat kembali tragedi tak tertahankan yang masih berlangsung di Gaza: ribuan nyawa tak berdosa, banyak di antaranya perempuan dan anak-anak, telah terbunuh, kelaparan mengancam, dan bencana kemanusiaan tengah berlangsung di depan mata kita.

Kita mengecam segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil yang tidak bersalah.

Oleh karena itu, hari ini dengan penuh martabat kita berkumpul untuk mengambil tanggung jawab sejarah kita. Tanggung jawab ini bukan hanya menyangkut nasib Palestina, tetapi juga masa depan Israel, serta kredibilitas PBB itu sendiri.

Indonesia sekali lagi menegaskan komitmennya pada Solusi Dua Negara (Two-State Solution) dalam penyelesaian masalah Palestina. Hanya Solusi Dua Negara yang akan membawa perdamaian.

Kita harus menjamin berdirinya negara Palestina, namun Indonesia juga menegaskan bahwa begitu Israel mengakui kemerdekaan negara Palestina, Indonesia akan segera mengakui Negara Israel dan mendukung semua jaminan bagi keamanan Israel.

Deklarasi New York telah memberikan jalur damai dan adil menuju perdamaian. Kenegaraan harus berarti perdamaian, pengakuan harus berarti peluang nyata menuju perdamaian abadi. Perdamaian itu harus nyata bagi semua pihak, bagi semua pihak yang terlibat.

Yang Mulia, kami memberikan penghargaan kepada negara-negara terdepan di dunia yang telah mengambil langkah prinsipil ini: Prancis, Kanada, Australia, Inggris, Portugal, dan banyak negara besar lainnya telah mengambil langkah di sisi sejarah yang benar.

Pengakuan atas Negara Palestina adalah langkah yang benar di sisi sejarah yang benar.

Kepada mereka yang belum bertindak, kami katakan: sejarah tidak akan berhenti. Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza, mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita.

Kita harus mengatasi kebencian, mengatasi rasa takut, mengatasi kecurigaan. Kita harus mewujudkan perdamaian yang diperlukan bagi keluarga umat manusia.

Indonesia siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kami bersedia mengirimkan pasukan penjaga perdamaian.

Terima kasih banyak. Perdamaian, perdamaian sekarang, perdamaian segera. Kita butuh perdamaian. Terima kasih banyak.

(Nur Ichsan Yuniarto)

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement