sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ini Usulan China untuk Meredakan Krisis di Timur Tengah

News editor Wahyu Dwi Anggoro
15/01/2024 18:39 WIB
Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyerukan konferensi perdamaian Israel-Palestina yang berskala besar dan implementasi Solusi Dua Negara.
Ini Usulan China untuk Meredakan Krisis di Timur Tengah. (Foto:REUTERS/Fadi Alwhidifa))
Ini Usulan China untuk Meredakan Krisis di Timur Tengah. (Foto:REUTERS/Fadi Alwhidifa))

IDXChannel - Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyerukan konferensi perdamaian Israel-Palestina yang berskala besar dan implementasi Solusi Dua Negara untuk meredakan ketegangan di kawasan Timur Tengah.

Berbicara kepada wartawan setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry di Kairo akhir pekan lalu, Wang mengatakan komunitas internasional harus mendengarkan dengan cermat kekhawatiran masyarakat di Timur Tengah.

“China menyerukan diadakannya konferensi perdamaian internasional berskala lebih besar, mendorong perumusan peta jalan penerapan Solusi dua Negara, dan mendukung dukungan dimulainya kembali negosiasi antara Palestina dan Israel" kata Wang, dilansir dari Reuters pada Senin (15/1/2024).

Pekan lalu, Amerika Serikat (AS) dan Inggris melancarkan serangan terhadap basis Houthi di Yaman setelah kelompok militan tersebut menyerang kapal-kapal di Laut Merah. 

Houthi mengatakan aksinya adalah bentuk dukungan terhadap Palestina. Konflik antara Israel dan kelompok militan Hamas di Gaza pecah sejak Oktober 2023.

Serangan di Laut Merah telah memaksa kapal-kapal komersial menempuh rute yang lebih panjang dan mahal, sehingga memicu kekhawatiran mengenai lonjakan inflasi dan gangguan rantai pasokan. 

China menghindari keterlibatan langsung dalam konflik militer internasional apa pun. Beijing lebih suka menggunakan cara diplomasi untuk meredakan krisis di Timur Tengah.

Selain Mesir, Wang dijadwalkan melakukan lawatan ke Tunisia, Togo dan Pantai Gading.

Baru-baru ini, Wang juga telah mengadakan pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal Liga Arab mengenai konflik Gaza. Dalam agenda tersebut, dia menyatakan keprihatinannya atas krisis di Laut Merah,

“Negara-negara berpengaruh, khususnya, perlu memainkan peran yang obyektif, tidak memihak, dan konstruktif dalam hal ini,” kata kedua diplomat tersebut dalam pernyataan bersama yang dilansir Xinhua. (WHY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement